Prestasi
kerja pegawai merupakan hasil yang dicapai pegawai dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan yang diberikan kepadanya baik secara kuantitas maupun kualitas
melalui prosedur yang berfokus pada tujuan yang hendak dicapai serta dengan
terpenuhinya standard pelaksanaan. Penilaian prestasi kerja memiliki tujuan
yaitu, tujuan pokok penilaian prestasi kerja adalah menghasilkan informasi yang
akurat tentang perilaku dan evaluasi kerja anggota organiasasi. Sedangkan tujuan
khususnya, yaitu sebagai alat evaluasi dan pengembangan.
Terdapat
bermacam-macam metode dalam penilaian prestasi kerja seperti (a) Metode
penilaian umpan balik 360-derajat, yakni melibatkan masukan evaluasi dari
banyak level dalam perusahaan sebagaimana pula dari sumber-sumber eksternal,
(b) Metode skala penilaian, yakni mencatat penilaian mereka mengenai kinerja
pada sebuah skala yang meliputi beberapa kategori, biasanya dalam angka 5 sampai 7, yang didefinisikan dengan
kata sifat seperti luar biasa, memenuhi harapan, atau butuh perbaikan (c)
Metode insiden kritis, yaitu membutuhkan pemeliharaan dokumen-dokumen tertulis
mengenai tindakan-tindakan karyawan yang sangat positif dan sangat negative,
(d) metode essai yakni penilai menulis narasi singkat yang menggambarkan
kinerja karyawan yang berfokus pada perilaku ekstrim dalam pekerjaan karyawan dan
bukan kinerja rutin harian, (e) metode standar kinerja yaitu membandingkan
kinerja setiap karyawan dengan standar yang telah ditetapkan atau tingkat
output yang diharapkan, (f) metode peringkat penilaian kinerja di mana penilai
menempatkan seluruh karyawan dari sebuah kelompok dalam urutan kinerja
keseluruhan, (g) metode distribusi dipaksakan yakni mengharuskan penilai untuk
membagi orang-orang dalam sebuah kelompok kerja ke dalam sejumlah kategori
terbatas, mirip suatu distribusi frekuensi normal.
Daftar
penilaian pekerjaan merupakan dokumen kepegawaian yang bersifat rahasia yang
disimpan untuk selama 5 tahun mulai tahun pembuatannya. Nilai
pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dengan sebutan angka sebagai berikut: A (Amat
baik = 91-100), B (Baik = 76-90), C (Cukup = 61-75), D (Sedang = 51-60), E
(Kurang = 50 ke bawah).
Terdapat
unsur-unsur yang mempengaruhi penilaian prestasi kerja seperti kesetiaan,
prestasi, kejujuran, kedisiplinan, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan,
kepribadian, prakasa, dan tanggung jawab. Selain iti terdapat masalah-masalah
dalam penilaian prestasi kerja seperti masalah ketidaknyamanan penilaian,
ketidaknyamanan obyektifitas, halo/horn error, sikap lunak/sikap keras dsb.
Untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut dapat diterapkan tips-tips sebagai
berikut : Sistem
penilaian prestasi sesuai dengan kebutuhan organisasi
1. Faktor faktor yang dinilai objektif dan konkrit
2. Penilaiannya
bebas dari bias
3. Prosedur
dan administrasinya seragam
4. Sistemnya
mudah digunakan
5. Hasil
penilaian digunakan dalam pengambilan keputusan
6. Sistemnya
memungkinkan dilakukannya proses peninjauan ulang
7. Yang
menggunakan dapat menggunakannya sebagai input
8. Dapat
dilaksanakan dengan ekonomis
9. Hasil
penilaiannya didokumentasikan
10. Penilai
terlatih dan berkualitas
11. Sistemnya
mencakup monitoring dan evaluasi
12. Manajer
puncak dengan jelas memberikan dukungannya terhadap system
Tidak ada komentar:
Posting Komentar