Kamis, 17 Januari 2019

PENILAIAN PRESTASI KERJA

Prestasi kerja pegawai merupakan hasil yang dicapai pegawai dalam pelaksanaan suatu pekerjaan yang diberikan kepadanya baik secara kuantitas maupun kualitas melalui prosedur yang berfokus pada tujuan yang hendak dicapai serta dengan terpenuhinya standard pelaksanaan. Penilaian prestasi kerja memiliki tujuan yaitu, tujuan pokok penilaian prestasi kerja adalah menghasilkan informasi yang akurat tentang perilaku dan evaluasi kerja anggota organiasasi. Sedangkan tujuan khususnya, yaitu sebagai alat evaluasi dan pengembangan.
Terdapat bermacam-macam metode dalam penilaian prestasi kerja seperti (a) Metode penilaian umpan balik 360-derajat, yakni melibatkan masukan evaluasi dari banyak level dalam perusahaan sebagaimana pula dari sumber-sumber eksternal, (b) Metode skala penilaian, yakni mencatat penilaian mereka mengenai kinerja pada sebuah skala yang meliputi beberapa kategori, biasanya dalam angka 5 sampai 7, yang didefinisikan dengan kata sifat seperti luar biasa, memenuhi harapan, atau butuh perbaikan (c) Metode insiden kritis, yaitu membutuhkan pemeliharaan dokumen-dokumen tertulis mengenai tindakan-tindakan karyawan yang sangat positif dan sangat negative, (d) metode essai yakni penilai menulis narasi singkat yang menggambarkan kinerja karyawan yang berfokus pada perilaku ekstrim dalam pekerjaan karyawan dan bukan kinerja rutin harian, (e) metode standar kinerja yaitu membandingkan kinerja setiap karyawan dengan standar yang telah ditetapkan atau tingkat output yang diharapkan, (f) metode peringkat penilaian kinerja di mana penilai menempatkan seluruh karyawan dari sebuah kelompok dalam urutan kinerja keseluruhan, (g) metode distribusi dipaksakan yakni mengharuskan penilai untuk membagi orang-orang dalam sebuah kelompok kerja ke dalam sejumlah kategori terbatas, mirip suatu distribusi frekuensi normal.
Daftar penilaian pekerjaan merupakan dokumen kepegawaian yang bersifat rahasia yang disimpan untuk selama 5 tahun mulai tahun pembuatannya. Nilai pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dengan sebutan angka sebagai berikut: A (Amat baik = 91-100), B (Baik = 76-90), C (Cukup = 61-75), D (Sedang = 51-60), E (Kurang = 50 ke bawah).
Terdapat unsur-unsur yang mempengaruhi penilaian prestasi kerja seperti kesetiaan, prestasi, kejujuran, kedisiplinan, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan, kepribadian, prakasa, dan tanggung jawab. Selain iti terdapat masalah-masalah dalam penilaian prestasi kerja seperti masalah ketidaknyamanan penilaian, ketidaknyamanan obyektifitas, halo/horn error, sikap lunak/sikap keras dsb. Untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut dapat diterapkan tips-tips sebagai berikut : Sistem penilaian prestasi sesuai dengan kebutuhan organisasi
      1.      Faktor faktor yang dinilai objektif dan konkrit
      2.      Penilaiannya bebas dari bias
      3.      Prosedur dan administrasinya seragam
      4.      Sistemnya mudah digunakan
      5.      Hasil penilaian digunakan dalam pengambilan keputusan
      6.      Sistemnya memungkinkan dilakukannya proses peninjauan ulang
      7.      Yang menggunakan dapat menggunakannya sebagai input
      8.      Dapat dilaksanakan dengan ekonomis
      9.      Hasil penilaiannya didokumentasikan
     10.  Penilai terlatih dan berkualitas
     11.  Sistemnya mencakup monitoring dan evaluasi
     12.  Manajer puncak dengan jelas memberikan dukungannya terhadap system


Tidak ada komentar:

Posting Komentar