Kamis, 31 Maret 2016

Produk Domestik Bruto (PDB), Pertumbuhan, Perubahan Struktur Ekonomi


(20215850)
(Minggu ke-5)

 I.            Produk Domestik Bruto
Produk Domestik Bruto(PDB)/Gross Domestic Product(GDP)
            Adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam wilayah suatu Negara (domestik) yang berlangsung selama satu tahun. Pada perhitungan PDB ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang berproduksi di Negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum di perhitungkan penyusutannya bersifat bruto/kotor. Perhitungan PDB dilakukan dengan cara berikut ini :
·         PDB dihitung berdasarkan unit-unit produksi yang melingkupi sektor-sektor ekonomi
·         PDB dihitung berdasarkan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang turut serta dalam proses produksi
·         PDB dihitung berdasarkan jumlah seluruh komponen permintaan akhir, yang terdiri atas pengeluaran konsumsi rumah tangga, pembentukan modal tetap domestik bruto dan perubahan stok, serta pengeluaran konsumsi pemerintah dan ekspor bersih.

Analisa Mekanisme (kinerja) Ekonomi Nasional berdasar PDB melalui 3 pendekatan,yaitu :
1. Pendekatan Produksi
2. Pendekatan Pengeluaran/Pembelanjaan
3. Pendekatan Pendapatan

      1.      Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai produksi pada unit-unit produksi atau menjumlahkan secara keseluruhan nilai tambah (value added).
Besarnya nilai produksi (angka-angka PDB) diperoleh dari nilai tambah dari berbagai jenis barang dan jasa sesuai dengan ISIC (International Standard Industrial Classification). Besarnya value added tiap sektor, yi : VAs = OPs - IPs
Sedangkan nilai PDB-nya diperoleh dengan -> PDB = VAsp + VAss + VAst
.

      2.      Pendekatan Pengeluaran/Pembelanjaan
Perhitungan dilakukan dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari unit/komponen2 ekonomi, yaitu:
Konsumsi Rumah Tangga (RT)=C
Rumus => Y = C + I + G + (X-M)
Keterangan :
Y= Pendapatan Nasional              G= Pengeluaran Pemerintah
C= Konsumsi Rumah Tangga       X= Ekspor
I= Investasi                                  M= Impor

      a)      Konsumsi Rumah Tangga adalah nilai pengeluaran sekelompok masyarakat yang tinggal bersama pada satu tempat tinggal atas barang dan jasa yang dikonsumsi. 
      b)      Pengeluaran Pemerintah adalah besarnya nilai pengeluaran untuk konsumsi dam investasi.
      c)      Investasi adalah pembentukkan modal untuk membeli barang dan jasa yang dapat menaikkan proses produksi.
      d)      Ekspor Bersih diperoleh dari hasil pengurangan nilai ekspor dengan nilai impor selama satu periode tertentu.

      3.      Pendekatan Pendapatan
Diperoleh dengan cara menghitung jumlah balas jasa bruto (blm dipotong pajak) / hasil dari faktor produksi yang digunakan
PDB = sewa + upah + bunga + laba
Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.
Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan angka yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB dengan pendekatan pendapatan sulit dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan pengeluaran

II.    Pertumbuhan Ekonomi dan Perubahan Struktur Ekonomi 

Dalam GBHN, tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Indikator untuk mengukur kesejahteraan adalah National Income.
Awal pembangunan ekonomi suatu Negara dengan prioritas:
a)      Pertumbuhan ekonomi
b)      Distribusi pendapatan
Proses pembangunan ekonomi merubah struktur ekonomi secara mendasar:
a)      Sisi permintaan agregat, pendalaman struktur ekonomi didorong oleh peningkatan national income yang berpengaruh terhadap selera masyarakat yang terefleksi dalam pola konsumsinya.
b)      Sisi penawaran agregat, faktor pendorong utamanya adalah perubahn teknologi, peningkatan SDM, dan penemuan material baru untuk produksi.

     A.    Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan penambahan GDP, sehingga terjadi peningkatan national income. National income dapat merujuk pada GDP, GNP atau NNP (Net national Product)
GNP = GDP + F, dimana F = pendapatan neto atas faktor luar negeri
NNP = GNP – D, dimana D = depresiasi
NP = NNP – Ttl, dimana Ttl = pajak tidak langsung neto.
GDP = NP + Ttl + D – F
NP = GDP + F – D- Ttl

Pendekatan pengukuran GDP:
a)      Pendekatan sisi penawaran agregat yang mencakup:
·    Pendekatan produksi. PDB = jumlah nilai output (NO) dari semua sektor ekonomi atau lapangan usaha
BPS membagi ekonomi nasional dalam sektor:
a)               Pertanian
b)               Pertambangan dan penggalian
c)               Industri manufaktur
d)               Listrik, gas, dan air bersih
e)               Bangunan
f)                Perdagangan, hotel dan restoran
g)               Pengangkutan dan komunikasi
h)               Keuangan, sewa dan jasa perusahaan

·    Pendekatan pendapatan. PDB = jumlah pendapatan yang diterima FP untuk proses produksi disetiap sektor yg mencakup gaji untuk TK, bunga untuk pemilik modal, sewa untuk pemiik tanah, profit untuk pengusaha sebelum dipotong pajak dan mencakup penyusutan.

b)      Pendekatan sisi permintaan agregat yakni pendekatan pengeluaran
PDB = C +  I + G + X – M

Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari:
a.   Nilai absolute
b.   Nilai relative (persentase)

Pertumbuhan dalam % dihitung:
∆GDPt = [GDPt – GDPt-1]/GDP t-1

Laju pertumbuhan ekonomi rata-rata per tahun selama tahun tertentu digunakan rumus:

r = [ x 100% atau dengan faktor penggabungan
tn = t0 (1+r)n-1, dimana  r =laju pertumbuhan GDP rata-rata pertahun
                                      n=jumlah tahun
                                      tn =tahun terakhir
                                      t0=tahun awal
                                      (1+r)n-1 = factor penggabungan


Pertumbuhan ekonomi dengan nilai absolute dapat dinyatakan dalam:
a.   Nilai nominal berdasarkan harga berlaku: kenaikan harga turut dihiitung termasuk inflasi
GDPHB(t) = [GDPHK(t) x IHKt]/100
b. Nilai rill berdasarkan harga konstan -> nilai produk dihitung berdasarkan harga pada tahun dasar
GDPHK(t) = [100/IHKt]XGDPHB(t)

Dimana
HKt= harga konstan                       t = tahun tertentu
HBt= harga berlaku                       100= IHK tahun dasar
IHKt= Indeks harga konsumen

     A.    Perubahan Struktur Ekonomi

Pembangunan ekonomi jangka panjang (PDB/PN) merubah struktur ekonomi dari pertanian menuju industri (sektor non primer) terutama industri manufaktur dengan increasing return to scale. Semakin cepat pertumbuhan ekonomi, semakin meningkat pendapatan perkapita, semakin cepat perubahan struktur ekonomi.
Perubahan struktur ekonomi/transformasi struktural merupakan serangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan lainnya dalam aggregate demand, perdagangan LN, dan aggregate supply untuk mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Teori perubahan struktur ekonomi:
a.      Teori Arthur Lewis (Teori migrasi)
Teori ini membahas pembangunan di pedesaan (perekonomian tradisional dengan pertanian sebagai sektor utama) dan perkotaaan (perekonomian modern dengan industri sebagai sektor utama).
b.      Teori Hollis Chenery (Teori transformasi structural/pattern of development)
Penelitian Chenery menunjukkan peningkatan pendapatan perkapita merubah:
·      pola konsumsi dari makanan dan kebutuhan pokok ke produk manufaktur dan jasa
·      Akumulasi capital secara fisik dan SDM
·      Perkambangan kota dan industri
·      Penurunan laju pertumbuhan penduduk
·      Ukuran keluarga yang kecil
·      Sektor ekonomi didominasi oleh sektor non primer terutama industri
Kenaikan produksi sektor manufaktur merupakan kontribusi 4 faktor:
a.      Kenaikan permintaan domestik
b.      Peningkatan ekspor
c.       Substitusi impor
d.      Perubahan teknologi



REFERENSI :
     1.      Feryanto, Agung dan Prima Setia, Hendro. 2012. Ekonomi untuk Kelas X SMA dan MA. Klaten: PT. Intan Pariwara
      2.       S, Alam. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Jilid 2 Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Erlangga
    3.    Puspitawati, Endang dan Kesiyarinni, Novita. 2012. Ekonomi Kreatif untuk Kelas XI SMA dan MA Semester Gasal. Klaten: Viva Pakarindo.

( ANITA SARASWATI, 20215850 )









Tidak ada komentar:

Posting Komentar