(20215850)
(Minggu
ke-5)
I.
Produk
Domestik Bruto
Produk Domestik
Bruto(PDB)/Gross Domestic Product(GDP)
Adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam wilayah suatu Negara (domestik) yang
berlangsung selama satu tahun. Pada perhitungan PDB ini, termasuk juga hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
berproduksi di Negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk
barang modal yang belum di perhitungkan penyusutannya bersifat bruto/kotor.
Perhitungan PDB dilakukan dengan cara berikut ini :
·
PDB
dihitung berdasarkan unit-unit produksi yang melingkupi sektor-sektor ekonomi
·
PDB
dihitung berdasarkan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor
produksi yang turut serta dalam proses produksi
·
PDB
dihitung berdasarkan jumlah seluruh komponen permintaan akhir, yang terdiri
atas pengeluaran konsumsi rumah tangga, pembentukan modal tetap domestik bruto
dan perubahan stok, serta pengeluaran konsumsi pemerintah dan ekspor bersih.
Analisa Mekanisme (kinerja) Ekonomi Nasional berdasar
PDB melalui 3 pendekatan,yaitu :
1. Pendekatan Produksi
2. Pendekatan Pengeluaran/Pembelanjaan
3. Pendekatan Pendapatan
1. Pendekatan Produksi
2. Pendekatan Pengeluaran/Pembelanjaan
3. Pendekatan Pendapatan
1.
Pendekatan
Produksi
Pendekatan produksi diperoleh dengan
cara menjumlahkan nilai produksi pada unit-unit produksi atau menjumlahkan
secara keseluruhan nilai tambah (value added).
Besarnya nilai produksi (angka-angka
PDB) diperoleh dari nilai tambah dari berbagai jenis barang dan jasa sesuai
dengan ISIC (International Standard Industrial Classification). Besarnya value added tiap sektor, yi : VAs = OPs - IPs
Sedangkan nilai PDB-nya diperoleh dengan -> PDB = VAsp + VAss + VAst.
Sedangkan nilai PDB-nya diperoleh dengan -> PDB = VAsp + VAss + VAst.
2.
Pendekatan
Pengeluaran/Pembelanjaan
Perhitungan dilakukan dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari
unit/komponen2 ekonomi, yaitu:
Konsumsi Rumah Tangga (RT)=C
Konsumsi Rumah Tangga (RT)=C
Rumus => Y = C + I + G + (X-M)
Keterangan :
Y= Pendapatan Nasional G= Pengeluaran Pemerintah
C= Konsumsi Rumah Tangga X= Ekspor
I= Investasi M= Impor
a)
Konsumsi
Rumah Tangga adalah nilai pengeluaran sekelompok masyarakat yang tinggal
bersama pada satu tempat tinggal atas barang dan jasa yang dikonsumsi.
b)
Pengeluaran
Pemerintah adalah besarnya nilai pengeluaran untuk konsumsi dam investasi.
c)
Investasi
adalah pembentukkan modal untuk membeli barang dan jasa yang dapat menaikkan
proses produksi.
d)
Ekspor
Bersih diperoleh dari hasil pengurangan nilai ekspor dengan nilai impor selama
satu periode tertentu.
3.
Pendekatan
Pendapatan
Diperoleh dengan cara menghitung jumlah balas jasa bruto (blm dipotong
pajak) / hasil dari faktor produksi yang digunakan
PDB = sewa + upah + bunga + laba
PDB = sewa + upah + bunga + laba
Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti
tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk
pengusaha.
Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus
menghasilkan angka yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB dengan
pendekatan pendapatan sulit dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan
pendekatan pengeluaran
II. Pertumbuhan Ekonomi dan Perubahan Struktur Ekonomi
II. Pertumbuhan Ekonomi dan Perubahan Struktur Ekonomi
Dalam GBHN, tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Indikator untuk mengukur kesejahteraan adalah National Income.
Awal pembangunan ekonomi suatu Negara
dengan prioritas:
a) Pertumbuhan ekonomi
b) Distribusi pendapatan
Proses pembangunan ekonomi merubah
struktur ekonomi secara mendasar:
a) Sisi permintaan agregat, pendalaman
struktur ekonomi didorong oleh peningkatan national income yang berpengaruh
terhadap selera masyarakat yang terefleksi dalam pola konsumsinya.
b) Sisi penawaran agregat, faktor
pendorong utamanya adalah perubahn teknologi, peningkatan SDM, dan penemuan
material baru untuk produksi.
A.
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan
penambahan GDP, sehingga terjadi peningkatan national income. National income
dapat merujuk pada GDP, GNP atau NNP (Net
national Product)
GNP
= GDP + F, dimana F = pendapatan neto atas faktor luar negeri
NNP
= GNP – D, dimana D = depresiasi
NP =
NNP – Ttl, dimana Ttl = pajak tidak langsung neto.
GDP
= NP + Ttl + D – F
NP =
GDP + F – D- Ttl
Pendekatan
pengukuran GDP:
a) Pendekatan
sisi penawaran agregat yang mencakup:
· Pendekatan produksi. PDB = jumlah nilai output
(NO) dari semua sektor ekonomi atau lapangan usaha
BPS
membagi ekonomi nasional dalam sektor:
a)
Pertanian
b)
Pertambangan dan penggalian
c)
Industri manufaktur
d)
Listrik, gas, dan air bersih
e)
Bangunan
f)
Perdagangan, hotel dan restoran
g)
Pengangkutan dan komunikasi
h)
Keuangan, sewa dan jasa perusahaan
· Pendekatan
pendapatan. PDB = jumlah pendapatan yang diterima FP untuk proses produksi
disetiap sektor yg mencakup gaji untuk TK, bunga untuk pemilik modal, sewa untuk
pemiik tanah, profit untuk pengusaha sebelum dipotong pajak dan mencakup
penyusutan.
b) Pendekatan sisi permintaan agregat
yakni pendekatan pengeluaran
PDB = C + I + G + X – M
Pertumbuhan
ekonomi dapat dilihat dari:
a.
Nilai absolute
b.
Nilai relative (persentase)
Pertumbuhan
dalam % dihitung:
∆GDPt
= [GDPt – GDPt-1]/GDP t-1
Laju
pertumbuhan ekonomi rata-rata per tahun selama tahun tertentu digunakan rumus:
r = [ x 100% atau dengan faktor penggabungan
tn
= t0 (1+r)n-1, dimana r =laju pertumbuhan GDP rata-rata pertahun
n=jumlah
tahun
tn
=tahun terakhir
t0=tahun
awal
(1+r)n-1
= factor penggabungan
Pertumbuhan
ekonomi dengan nilai absolute dapat dinyatakan dalam:
a.
Nilai nominal berdasarkan harga berlaku:
kenaikan harga turut dihiitung termasuk inflasi
GDPHB(t)
= [GDPHK(t) x IHKt]/100
b. Nilai rill berdasarkan harga konstan -> nilai
produk dihitung berdasarkan harga pada tahun dasar
GDPHK(t)
= [100/IHKt]XGDPHB(t)
Dimana
HKt=
harga konstan t = tahun
tertentu
HBt=
harga berlaku 100= IHK
tahun dasar
IHKt=
Indeks harga konsumen
A.
Perubahan Struktur Ekonomi
Pembangunan ekonomi jangka panjang (PDB/PN) merubah struktur
ekonomi dari pertanian menuju industri (sektor non primer) terutama industri manufaktur dengan increasing return to scale. Semakin cepat pertumbuhan
ekonomi, semakin meningkat pendapatan perkapita, semakin cepat perubahan
struktur ekonomi.
Perubahan struktur ekonomi/transformasi struktural merupakan
serangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan lainnya dalam aggregate
demand, perdagangan LN, dan aggregate supply untuk mendukung pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi.
Teori
perubahan struktur ekonomi:
a. Teori
Arthur Lewis (Teori migrasi)
Teori
ini membahas pembangunan di pedesaan (perekonomian tradisional dengan pertanian
sebagai sektor utama) dan perkotaaan (perekonomian modern dengan industri sebagai sektor utama).
b.
Teori
Hollis Chenery (Teori transformasi structural/pattern of development)
Penelitian Chenery menunjukkan
peningkatan pendapatan perkapita merubah:
· pola konsumsi dari makanan dan
kebutuhan pokok ke produk manufaktur dan jasa
· Akumulasi capital secara fisik dan
SDM
· Perkambangan kota dan industri
· Penurunan laju pertumbuhan penduduk
· Ukuran keluarga yang kecil
· Sektor ekonomi didominasi oleh sektor
non primer terutama industri
Kenaikan produksi sektor manufaktur
merupakan kontribusi 4 faktor:
a.
Kenaikan
permintaan domestik
b.
Peningkatan
ekspor
c.
Substitusi
impor
d.
Perubahan
teknologi
REFERENSI :
1. Feryanto, Agung dan Prima Setia,
Hendro. 2012. Ekonomi untuk Kelas X SMA dan MA. Klaten: PT. Intan Pariwara
2.
S, Alam. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis
Jilid 2 Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Erlangga
3. Puspitawati,
Endang dan Kesiyarinni, Novita. 2012. Ekonomi Kreatif untuk Kelas XI SMA dan MA
Semester Gasal. Klaten: Viva Pakarindo.
( ANITA
SARASWATI, 20215850 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar